Für Elise berasal dari bahasa Jerman yang artinya Kepada Elise. Sebuah musik piano solo karya Ludwig van Beethoven, ditulis sekitar tahun 1810. Para peneliti Beethoven tidak tahu siapa sebenarnya Elise yang
dimaksud. Teori terkenal mengatakan bahwa karya
tersebut awalnya berjudul Für Therese [Therese
Malfatti von Rohrenbach zu Dezza (1792-1851)].
Therese merupakan wanita yang ingin dinikahi
Beethoven tahun 1810. Ia putri seorang
saudagar dari Wina, Jacob Malfatti von Rohrenbach (1769-1829). Sayangnya, ia menikahi pria lain sebelum
Beethoven menyatakan perasaan cintanya padanya.
Lagu ini dipublikasikan tahun 1865. Penemunya, Ludwig Nohl, salah
menyalin judulnya sehingga menjadi “Für Elise”. Tanda tangannya hilang.
Melodi pembuka Für Elise dimulai dengan nada E – D# –
E, atau enharmoninya E – E♭ – E, dibaca E – Es – E. Huruf yang menjadi
nada lagu dari nama ThErESE atau mungkin EliSE. Melodi ini menjadi petunjuk nama
wanita yang dicintai Beethoven.
Penciptanya, Ludwig van Beethoven,
dilahirkan tahun 1770 di kota Bonn, Jerman. Sejak kecil sudah terlihat
jelas bakat musiknya yang cemerlang. Kemampuan Beethoven juga tercermin
dari buku musik ciptaannya yang muncul pertama kali tahun 1783. Beethoven belajar dari musisi terkenal seperti Mozart, pertemuannya dengan Mozart terjadi saat Beethoven remaja.
Tahun 1792 Beethoven kembali ke Wina dan sempat merasakan belajar musik dengan Haydn yang saat itu pencipta musik Wina kesohor. Beethoven memutuskan untuk menetap di Wina. Saat itu Wina memang dikenal sebagai kota yang sering menghasilkan musisi handal.
Memasuki umur pertengahan dua puluhan
ke atas, dia sudah mampu menerbitkan dan menjual buku ciptaan musiknya
tanpa kesulitan. Ketika Beethoven berumur dua puluhan, tanda-tanda ia bermasalah
dengan pendengaran mulai tampak. Tentu saja gejala ini membuatnya risau. Tuli bagi seorang pencipta musik adalah suatu malapetaka. Sampai suatu ketika Beethoven ingin bunuh
diri. Untunglah, itu tidak terjadi.
Tahun-tahun antara 1802-1815 sering dianggap masa pertengahan karier
Beethoven. Di sekitar tahun itu, Beethoven harus beristirahat karena
penyakitnya semakin parah. Ia kesulitan untuk mendengar. Kepercayaan diri Beethoven mulai menurun. Ia takut bertemu dengan
orang dan benar-benar menjadi seorang yang tuna rungu. Ia tidak pernah lagi
bergaul dengan masyarakat.
Walaupun begitu, Beethoven tetap berusaha menciptakan karya-karya yang hebat.
Karya musiknya terus berkembang. Namun
perhatian terhadapnya makin berkurang seiring berjalannya waktu. Yang dikenal hanya karyanya yang
terus menuju kesuksesan.
Di usia empat puluhan Beethoven, pendengaran Beethoven sama sekali
tidak berfungsi. Akibatnya, dia tak pernah lagi tampil di muka umum dan
semakin menjauhi masyarakat. Hasil karyanya semakin sedikit dan semakin
sulit dipahami.
Sejak itu dia menciptakan musik hanya untuk dirinya sendiri dan
beberapa pendengar yang punya ideal masa depan. Dia pernah mengatakan
kepada seorang kritikus musik, “Ciptaanku bukanlah untukmu tetapi
untuk masa sesudahmu.”
Beethoven telah menghasilkan 9 simfoni, 32 sonata
piano, 5 piano concerto, 10 sonata untuk piano dan biola, serangkaian
kuartet gesek yang menakjubkan, musik vokal, musik teater, dan banyak
lagi. Tetapi, yang lebih penting dari jumlah ciptaannya adalah segi
kualitasnya.
Tahun 1827, dia meninggal dunia di Wina pada usia lima
puluh tujuh tahun. Namun karya-karyanya tetap terkenal di seluruh dunia.
kidnesia.com
wikipedia